Sabtu, 02 Januari 2016

Fakta – Sampul Buku dari Kulit Manusia

Cerita Mitos | Cerita Fakta | Kisah Nyata | Cerita Legenda | Masa Sejarah 

Fakta  – Sampul Buku dari Kulit Manusia

Sampul Buku Kulit Manusia, Sampul Buku Seram, Sampul Buku Kuno, Sampul Buku Terbuat dari Kulit

Pernah dengar Anthropodermic Bibliopegy?
Itu adalah sebutan untuk teknik menyampul buku menggunakan kulit manusia yang sering dilakukan di Eropa pada zaman dulu kala.

Anthropodermic Bibliopegy sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu di Eropa. Meskipun praktik ini jelas terlarang pada zaman modern, tapi ternyata sampul buku yang terbuat dari kulit manusia ini bukanlah hal yang aneh pada abad 16 hingga 17.

Buku-buku yang disampul seperti itu biasanya berisi pengakuan bersalah dari para pelaku kejahatan. Setelah mereka dihukum mati, kulitnya kemudian digunakan untuk menyampul buku tersebut.

Terkadang buku bersampul kulit manusia juga dijadikan kenang-kenangan. Biasanya anggota keluarga seseorang yang sudah meninggal minta dibuatkan buku dengan sampul dari kulit mendiang. Surat wasiat kadang juga dijilid dengan kulit si penulis wasiat. Tapi kebanyakan hal itu hanya dilakukan oleh orang-orang yang terbilang kaya.

Praktik Anthropodermic Bibliopegy ini mulai menjadi sorotan ketika tersebar rumor bahwa ada sejumlah buku bersampul kulit manusia asli yang tersimpan di perpustakaan beberapa universitas terkenal dunia.

Meskipun kemudian beberapa di antaranya terbukti hoax. Tapi ada beberapa buku yang sampulnya benar-benar terbuat dari kulit manusia. Salah satunya buku "Des Destinees De L’ame" karya penulis Perancis, Arsene Houssaye. Buku itu disimpan di perpustakaan Harvard University.

Menurut keterangan perwakilan perpustakaan Harvard University seperti dilansir CNN, buku tersebut merupakan hadiah Houssaye kepada Dr. Ludovic Bouland, salah satu sahabatnya. Houssaye mendeskripsikan buku tersebut sebagai 'meditasi tentang jiwa dan hidup setelah kematian'.

Dr. Bouland kemudian melapisi buku tersebut dengan sampul dari kulit pasien gangguan mental yang meninggal karena stroke. Identitas wanita itu sendiri tidak diketahui, karena ketika meninggal tidak ada satupun anggota keluarga atau kerabat yang mengklaim jenazahnya.

“Sebuah buku tentang jiwa manusia layak mendapatkan sampul dari manusia,” tulis Bouland di salah satu halaman.

Menyeramkan bukan? Kira-kira, Anthropodermic Bibliopegy pernah diterapkan di Indonesia atau tidak ya?

Tag Terkait :

  • Sampul Buku Kulit Manusia
  • Sampul Buku Seram
  • Sampul Buku Kuno
  • Sampul Buku Terbuat dari Kulit

Fakta dan Mitos | Kumpulan Fakta | Kisah Nyata | Kumpulan Sejarah | Cerita Rakyat Legenda

0 komentar:

Posting Komentar